Jumat, 17 Februari 2012

Ringkasan 15 Jurnal


Ringkasan Jurnal


Impact of Oil Price Subsidy Reduction Policy on   Performance of  Wood Products Industry
Penulis Jurnal                        : Satria astana

Dampak Kebijakan Pengurangan Subsidi Harga
Bahan Bakar Minyak terhadap Kinerja Industri
Hasil Hutan Kayu
Kenaikan harga BBM secara secara langsung dikhawatirkan akan menyebabkan penurunan penawaran dan permintaan  kinerja industri hasil hutan kayu.

Alasan : Pertama, potensi kayu hutan alam telah menurun, hal ini telah menyebabkan biaya logging meningkat secara riil dari sebelumnya.
Kedua, dalam biaya pemanenan kayu, komponen BBM berkontribusi signifikan (sekitar 30%).

Model industri hasil hutan kayu yang di bangun dapat dijadikan acuan dalam  menjelaskan hubungan-hubungan ekonomi dan memprediksi kinerja industri hasil hutan kayu. Hasil teori tesebut dpat dijadikan suatu landasan sebagai alat simulasi dan peramalan. Dengan landasan model tersebut maka diperoleh realitas bahwa kebijakan pengurangan subsidi harga BBM terhadap kinerja industri hasil hutan kayu dan kesejahteraan sosial dianalisis.

Kenaikan BBM yang diikuti dengan subsidi dari pemerintah cenderung inelastic, karena BBM merupakan barang yang terbatas substitusi terhadap subsidi dan komplementer. Sehingga total revenue perusahaan industry kayu berpengaruh langsung oleh bantuan subsidi.


The Impact of Advertising on Consumer Price Sensitivity in Experience Goods Market
Penulis Jurnal            : Tülin Erdem, Michael P. Keane, dan Baohong Sun           

Dampak Iklan Dalam Mempengaruhi Sensitivitas Harga
Jurnal ini menjelaskan tentang aktivitas pemasaran iklan TV yang memengaruhi sensitive harga konsumen pada suatu merk. Sensitivitas harga merupakan kepekaan relative konsumen dalam memengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian dan cenderungan pencarian harga untuk menemukan harga yang lebih baik.

Penelitian ini dilakukan di Chicago dan Atlanta dengan menggunakan 18 merk pada pasta gigi, sikat gigi, deterjen dan saus kecap.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan dapat menjadikan suatu produk lebih di kenal oleh konsumen. Semakin banyak iklan yang dikeluarkan produsen maka dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut. Semakin tinggi kepercayaan konsumen maka akan muncul suatu brand . sehingga masyarakat tidak mempertimbangkan harga pada produk tersebut, maka itulah yng disebut mengurangi sensitive harga konsumen.

Secara umum, iklan memang memengaruhi permintaan suatu barang tetapi harus di dukung dari tampilan, kemenarikan, dan seberapa intens iklan tersebut. Pada barang-barang elastic yang sudah di uji maka didapat kesimpulan bahwa iklan yang menguntungkan dan lebih berpengaruh pada elastisitas harga adalah iklan yang  tidak menurunkan elastisitas permintaan. Hal ini karena ketika elatisitas harga suatu barang naik maka akan muncul barang-barang alternative lain sebagai substitusi dan sebagai tambahan menyebabkan produsen baru untuk masuk kedalam pasar.



Price and Income Elasticities of Residential Water Demand
Penulis Jurnal            : Jasper Dalhuisen, Raymond Florax, Henri de Groot, dan Peter Nijkamp

           
Elastisitas Harga dan Pendapatan Bagi Permintaan Air Rumah Tangga
Pada tahun 2011terjadi permasalahan elatisitas permintaan air di USA dan Eropa, karena mulai diterapkan penggunaan tariff dalam pemakaian air di setiap perumahan. Namun terjadi kesenjangan yang cukup besar antara elatisitas harga dan elastisitas penghasilan karena bila digambarkan elastisitasnya mendekati 0

Kesenjangan tersebut akibat pemakaian air yang tidak terkontrol di masyarakat karena ketidaksesuaian antara jumlah air yang dipasok dengan jumlah air yang dipakai.
Untuk menurunkan kesenjangan tersebut maka diberlakukan metode increasing block rate tariff yang hasilnya adalah kebutuhan air menjadi lebih elastis dan elastisitas pendapatan menurun dan metode decreasing block rate tarif yang hasilnya berbanding terbalik dengan metode increasing block rate tarif.  

Namun melalui dua metode itu tidak secara langsung kita dapat menentukan metode yang menghasilkan elastisitas tertinggi karena dipengaruhi oleh berbagai factor lain seperti kondisi geografis lingkungan, suhu, cuaca, dsb.


Price Elasticity Dynamics Over The Product Life Cycle: A Study Of Consumer Durables
Penulis Jurnal            : Philip M. Parker dan Ramya Neelamegham

Dinamika Elastisitas Harga Pada Siklus Hidup Produk :
Penelitian Mengenai Pemakaian Tahan Lama
Berdasarkan penelitian atas pekerjaan Parker (1992) yang hanya mempertimbangkan pembelian pertama, sedangkan Simon (1988) mempertimbangkan daya jual merk (sebagai faktor untuk menarik minat konsumen). Berdasarkan empiris bahwa keseluruhan kategori harga penjualan bersifat elastis.
hasil penelitian Simon tentang pentingnya daya jual merk, menjadi bukti empiris dari dinamika elastisitas barang tersebut. Contoh daftar barang sebagai berikut :

1.      Frezeers (-22,8)
2.      Kompor (-3,2)
3.      Kulkas (-2,3)
4.      Setrika uap (-2,2)
5.      Blender (-2,2)

Simpulan yang di tarik yaitu rata-rata tingkat elastisitas perabot rumah tangga -2,7. Frezeers memiliki elastisitas tertinggi dari kelima contoh barang tersebut karena tidak adanya barang substitusi lain. Suatu produk pada umumnya mengalami tingkat inelastisitas tertinggi pada fase awal siklus hidup produk. Sedangkan produk tersebut mengalami elastisitas pada saat pembelian kembali pada fase puncak (maturity) di mana tingkat penjualan mencapai tingkat tertinggi. Setelah tahap maturity produk akan memasuki fase decline (penurunan). Produsen memerlukan inovasi pada produknya tingginya tingkat persaingan dan mencapai elastisitas tertinggi.

Economic Impact of Tourism and Globalization in Indonesia
Penulis Jurnal            : Guntur Sugiyarto, Adam Blake, dan Thea Sinclair

Dampak Ekonomi Pariwisata dan Globalisasi di Indonesia
Awalnya globalisasi berdampak buruk terhadap neraca perdagangan Indonesia karena ditetapkannya kebijakan dengan mengurangi tarif impor dan pengenaan pajak pada komoditas domestik. Hal ini tentunya akan berdampak pada sisi produksi karena dengan penurunan harga domestik maka membuat para produsen lebih kompetitif dalam bersaing dengan pesaing yang ada di pasar.
 
Globalisasi sebenernya memiliki dampak baik dalam meningkatkan produksi dalam negeri dan meningkatkan lapangan pekerjaan serta meningkatkan PDB. Jika  produksi dalam negeri meningkatnya maka menaikan pendapatan rumah tangga dan menciptakan lebih banyak permintaan dalam pasar domestic. Permintaan dalam negeri yang meningkat  membuat ekspor meningkat namun impor mengalami penurunan karena produk dalam negeri kalah bersaing dengan barang ekspor. Penurunan impor mengakibatkan berkurangnya pajak yang diterima oleh pemerintah, sehingga pemerintah kurang mampu membiayai aggaran pengeluarannya tapi memiliki sisi positif pada kesejahteraan dalam negeri dan konsumsi rumah tangga meningkat.
 
Peluang pariwisata di Indonesia dapat dijadikan suatu solusi untuk peningkatan neraca perdagangan karena meningkatnya permintaan pariwisata asing akan memperluas lapangan pekerjaan dan memajukan roda perekonomian. Dengan adanya hubungan antara harga yang menurun, permintaan, dan income yang berjalan semakin tinggi dalam kasus ini sehingga dapat disimpulkan bersifat elastis. Dengan adanya hubungan antara harga yang menurun, permintaan, dan income yang berjalan semakin tinggi dalam kasus ini sehingga dapat disimpulkan bersifat elastis.


Empirical Generalizations about the Impact of Advertising on Price Sensitivity and Price
Penulis Jurnal            : Anil Kaul dan Dick Wittink

Studi Empiris Dampak Iklan terhadap Sensitivitas Harga
Respon konsumen dapat dijadikan suatu pedoman produsen dalam menentukan oleh strategi promosi dan periklanan suatu produk. Salah satu strategi yang diperlukan adalah positoning yang tepat guna karena akan mengarahkan fungsi suatu iklan, sebab hal tersebut memiliki dampak terhadap sensitivitas harga konsumen.

Pada umumnya sensitivitas harga sebagian besar dirasakan pada kalangan masyarakat menengah kebawah, konsumen menengah kebawah sangat peka akan harga dan alternatif produk. Namun bagi masyarakat menengah keatas, mereka berasumsi bahwa semakin tinggi harga maka semakin tinggi kualitas dari barang tersebut.

Semakin baik citra sebuah merk maka produsen lebih cenderung  mudah memilki pangsa pasar sehingga lebih efisien pengeluaran biaya dalam mempromosikan produk tersebut. Studi semakin tinggi nilai rating maka kepercayaan semakin sangat tinggi, hal ini akan mempengaruhi elastisitas konsumen dalam membeli barang karena semakin konsumen percaya akan suatu produk maka daya belinya akan semakin tinggi.



Regional Differences in the Price-Elasticity of Demand for Energy
Penulis Jurnal            : Bernstein dan J Griffin

Elastisitas Harga pada Permintaan Energi
            Beberapa sumber energi diantaranya, listrik rumahan, gas alam, dan listrik industri guna mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi. Sebagai contoh pemakaian listrik tidak mungkin secara drastic dikurangi, meskupun harga listrik dinaikkan mungkin masyarakat akan sulit untuk mengurang penggunaan listrik sehingga pemerintah menghimbau untuk menghemat dalam pemakaian listrik. 

Kenaikan demand dapat dipengaruhi oleh kenaikan income, income meningkat konsumen dapat saja membeli peralatan elektronik baru sehingga meningkatkan penggunaan listriknya(demand). Elastisitas dipengaruhi dengan adanya barang substitusi dan barang komplementer.
 
            Dalam jangka pendek kenaikan harga listrik bersifat inelastic karena belum adanya substitusi listrik. Namun dalam jangka panjang sifatnya elastis karena mungkin saja  ditemukan inovasi – inovasi dan tekhnologi baru yang dapat menjadi subsitusi listrik.


Playing With Fire:  Cigarettes, Taxes And Competition From The Internet
Penulis Jurnal            : Austan Goolsbee dan Joel Slemrod

Rokok, Pajak, dan Persaingan dari Internet
Studi yang dilakukan di Amerika bahwa rokok merupakan penyebab utama masalah kesehatan di negara ini. penelitian sebelumnya menunjukan bahwa rokok bersifat inelastic sehingga kebijakan menaikan pajak rokok dapat menaikan pendapatan di Amerika. Namun yang berkembang saat ini bahwa terjadi peningkatan pembelian rokok secara online yang mengakibatkan konsumen tidak perlu membayar pajak kepada negaranya.
 
Tingkat elastistasnya juga meningkat dari -1,28 menjadi -2,09 walaupun pajak sudah di naikkan 33%. Kenaikan pajak mengakibatkan kenaikan penyelundupan karena munculnya internet. Maka bahwa pajak rokok tdak sensitif terhadap permintaan rokok di Amerika Serikat. Dengan adanya internet juga membuat pendapatan negara menjadi kecil dan tidak mengurangi tingkat konsumen menjaga kesehatannya.

The Relative Importance of Price and Quality in Consumer Choice of Provider:  The Case of Egypt
Penulis Jurnal            :  Winnie C. Yip dan Aniceto Orbeta

Pentingnya Relatif Harga & Kualitas Pilihan Penyedia Layanan Konsumen : Kasus Mesir
Penelitian yang dilakukan terhadap masyarakat mesir  lebih memilih sektor swasta dan rela membayar lebih tinggi demi mendapat kualitas yang terbaik. Hal itu dikarenakan penghasilan masyarakat Mesir yang rata-rata sudah mencukupi. Jika penyedia melakukan penurunan harga maka akan ada pengorbanan kualitas. Sebaliknya, jika penyedia meningkatkan kualitas maka akan ada pengorbanan harga yang lebih tinggi untuk meningkatkan layanan atau penambahan teknologi.

Jika penyedia melakukan penurunan harga maka terjadi penurunan kualitas, dan apabila terjadi peningkatan kualitas maka harus ada pengorbanan harga yang lebih tinggi atau penambahan tekhnologi. misalnya elastisitas kualitas meningkat, maka penurunan harga kemungkinan besar dicapai dengan efisiensi. Tapi kalau permintaannya inelastis, persaingan harga dapat menyebabkan kualitas yang rendah. Lain halnya jika penyedia cenderung lebih dalam persaingan kualitas, hal itu akan sangat penting untuk memahami aspek-aspek yang diinginkan konsumen. Jika konsumen responsif terhadap aspek kualitas yang meningkatkan hasil kesehatan, pemerintah mungkin lebih mengandalkan kekuatan pasar untuk menjamin kualitas layanan. 

Jika sector publik ingin dapat bersaing dengan sector swasta maka mereka harus bisa manjamin kualitas layanan dengan baik, atai jika tidak sasaran mereka untuk pangsa pasar harus lebih dispesifikasi lagi dengan menyasar masyarakat miskin yang memang belum mampu untuk melakukan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi yang meminta biaya tinggi pada sector swasta.

Long term fuel price elasticity: Effects on mobility tool ownership and residential location choice
Penulis Jurnal            : Alexander Erath

Jangka Panjang Elastisitas Harga Bahan Bakar: Dampak Perusahaan Kendaraan dan Bahan Bakar di Swiss
Penelitian ini meneliti efek jangka panjang dalam penggunaan bahan bakar yang mengutamakan penggunaan bahan bakar secara efisiensi yaitu ketika terjadi kenaikan harga BBM maka masyarakat akan mengantisipasi dengan mengatur jarak tempuh dan mengubah jenis mobil dan memilih mesin yang lebih kecil atau lebih hemat bahan bakar seperti mobil hibrida/ diesel. Untuk jangka panjang, elastisitas harga bensin berkisar antara -0,14 sampai -0,54 dan diesel 0,32. diesel disini merupakan bahan pengganti yang disebabkan oleh responden yang mengganti mobil BBMnya jadi mobil diesel.

Determinants of Indonesian Palm Oil Export: Price and Income Elasticity Estimation
Penulis Jurnal            : Ambiyah Abdullah

Ekpor Kelapa Sawit: Estimasi Harga dan Elastisitas Pendapatan
Indonesia adalah produsen dan eksportir terbesar minyak sawit di dunia karena dapat menguasai 46% pangsa pasar minyak sawit dunia. Sehingga elastisitas harga dan elastisitas pendapatan dari permintaan ekspor minyak sawit Indonesia adalah inelastic baik untuk jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek untuk ekspor sebesar 0,54 dan untuk income sebesar 0,61. serta jangka panjang untuk ekspor sebesar 0,41 dan untuk income sebesar 0,49. Hal ini sesuai dengan teori pada pangsa pasar, alokasi anggaran, dan penggunaan dari minyak sawit sebagai bahan baku untuk barang-barang seperti kosmetik, minyak goreng, margarine, dan ketersediaan dari barang substitusi untuk ekspor minyak sawit Indonesia. 

Teori tersebut dijadikan acuan untuk melakukan strategi pemasaran seperti diferensiasi produk (produk dengan nilai tambah) sehingga menciptakan layanan khusus untuk konsumen yang loyal dan meningkatkan standar kualitas. kebijakan pemerintah (kebijakan perdagangan dan peraturan domestic) harus diterapkan    oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung ekspansi minyak sawit di Indonesia. Pajak ekspor merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk minyak sawit untuk mengendalikan harga minyak goreng local. Dalam jangka panjang perlu menganalisis kebutuhan elastisitas harga dan elastisitas pendapatan dari produk-produk yang menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku, terfokus pada sektor-sektor yang berlainan (perbedaan antara CPO dan minyak sawit murni) pada kasus-kasus negara pengimpor yang lebih spesifik dan menganalisa dalam penawaran ekspor dan model-model yang simultan.

Inelastic minyak sawit oleh  tersedianya barang substitusi terhadap perubahan harga tidak signifikan dan dalam Pilihan produk-produk lainnya sebagai barang pengganti jumlahnya terbatas.

The Impact Of Food Prices On Consumption: A Systematic Review Of Reaserch On The Price Elasticity Of Demand For Food
Penulis Jurnal            : Tatiana Anrdeyeva, Michael Long, dan Kelly brownell

Dampak Harga Bahan Makanan Terhadap Tingkat Konsumsi
Jurnal ini membahas  elasitas permintaan harga dan perilaku konsumen di Amerika Serikat. Fenomena yang terjadi di Amerika adalah elastisitas permintaan harga pada makanan tidak sehat lebih tinggi dari pada makanan sehat. Pemerintah Amerika Serikat menetapkan kebijakan untuk menaikan pajak pada makanan yang kurang sehat dengan harapan permintaan akan bahan makanan yang kurang sehat menurun. Sebaliknya subsidi diberikan kepada bahan makanan sehat dengan harapan menurunkan harga sehingga permintaan akan bahan makanan sehat dapat meningkat

diberlakukannya subsidi terhadap harga buah buahan dan sayur mayur menyebabkan penurunan harga sebesar 10%, dan berhasil meningkatkan permintaan sebesar 7,0% untuk buah dan 5,8% untuk sayur, namun besarnya penurunan harga rupanya tidak meningkatkan permintaan secara signifikan sehingga harga buah dan sayur bersifat inelastis. 

Makanan sehat di Amerika Serikat bersifat inelastic karena harga bukanlah factor yang menyebabkan buruknya gaya hidup sebagian masyarakat di Amerika serikat. Melainkan terdapat factor lain yaitu gaya hidup Orang-orang di Negara maju cenderung memilih bahan makanan cepat saji dengan alasan efisiensi.


Trade Liberalization and Labor Demand Elasticity in
Penulis Jurnal            : Bishwanath Goldar

Perdagangan Bebas dan Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja pada Manufaktur India

Liberalisasi perdagangan memiliki dampak peningkatan pada elastisitas permintaan tenaga kerja di industri India, elastisitas taksiran masa pasca-reformasi ini ditemukan lebih rendah dari itu untuk periode pra-reformasi. Namun pada penelitian ini ditemukan fenomena bahwa ada kecenderungan penurunan elastisitas permintaan tenaga kerja di industri India di masa pra-reformasi, yang berlangsung selama beberapa tahun bahkan setelah mulai reformasi.

 Perdagangan bebas dan permintaan tenaga kerja pada  Industri India bersifat elastis  karena permintaan tenaga kerja pada masa pasca reformasi mengalami peningkatan sedangkan biaya atau gaji untuk tenaga kerja selalu mengalami penurunan.

Fenomena yang terjadi yaitu elastisitas tenaga kerja yang ada di praformasi dan di pascareformasi berbanding terbalik dan penurunan biaya tenaga kerja berbanding tidak sama dengan jumlah labor yang mengalami kenaikan pada pascareformasi.

 Permintaan akan tenaga kerja pada masa pascareformasi mengalami peningkatan sedangkan biaya tenaga kerja selalu mengalami penurunan. Hal ini bersifat elastic karena saat ini banyak tenaga kerja yang digantikan oleh penggunaan mesin sehingga terjadi pengurangan tenaga kerja, dan diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam perkembangan tekhnologi sehingga menyebabkan tingkat pengangguran bertambah.

Estimating the Effect of Urban Density on Fuel Demand
Judul Penulis             : Catur Sugiyanto

Estimasi Dampak Urbanisasi Terhadap Bahan Bakar
Penelitian ini dilakukan dengan cross-sectional data dari 32 negara besar dari eropa, Canada, asia, Australia dan amerika. Jurnal ini menjelaskan tentang mengevaluasi bagaimana kepadatan jumlah penduduk di perkotaan  dapat mempengaruhi permintaan relatif untuk bahan bakar transportasi jalan, memberikan perkiraan elastisitas yang sensitif terhadap pola fasilitas umum. Bahan bakar konsumsi per kapita terhadap kepadatan perkotaan diperkirakan dalam rentang -0.33 sampai  -0.35. 

Kepadatan penduduk kota terhadap permintaan bahan bakar yaitu inelastic, fenomena di kota yang terjadi, karena banyaknya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah maka jarak yang di tempuh penduduk di perkotaan relative singkat. Pemakaian transportasi umum dapat menghemat pemakaian BBM sehingga dalam pemakaian BBM lebih efisiensi.

Harga BBM mempengaruhi permintaan bahan bakar sebagian besar melalui variasi dalam konsumsi bahan bakar per km dan jarak mengemudi bukan kepemilikan mobil. Hal ini dapat mencerminkan harga bahan bakar tidak mempengaruhi permintaan mobil.

Are Life Insurance Demand Determinants valid for Selected Asian Economies and India?
Penulis Jurnal            : Subir Sen dan Dr.Madhswaran

Permintaan Asuransi Jiwa di Asia
Krisis ekonomi yang terjadi berdampak pada permintaan akan asuransi di Asia yang elastis. Hal itu karena krisis ekonomi yang terjadi mengakibatkan perekonomian terganggu dan mengurangi pendapatan masyarakat di Asia. Rendahnya pendapatan mengakibatkan penurunan standar hidup masyarakat Asia sehingga mereka lebih mengutamakan pemenuhan konsumsi dibandingkan kesadaran untuk berasuransi. Maka perubahan harga asuransi akan sangat mempengaruhi jumlah permintaan akan asuransi.

Ketika krisis ekonomi berlalu maka pendapatan masyarakat asia terus meningkat sehinggga terjadi peningkatan standar hidup masyarakat dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya berasuransi. Dengan demikian, permintaan terhadap asuransi pasca krisis ekonomi hinggga kini bersifat inelastic, atau perubahan harga asuransi tidak akan terlalu mempengaruhi jumlah permintaannya.

Nama                 : Sartika
NPM                 : 26210394
Kelas                  : SMAK04-4
Mata Kuliah  : TEORI EKONOMI II
Dosen                : Dr. Prihantoro