Ringkasan Jurnal
Impact of Oil Price Subsidy Reduction Policy on Performance of Wood Products Industry
Penulis
Jurnal : Satria astana
Dampak
Kebijakan Pengurangan
Subsidi Harga
Bahan
Bakar Minyak terhadap Kinerja Industri
Hasil Hutan Kayu
Kenaikan harga BBM secara secara langsung
dikhawatirkan akan menyebabkan penurunan penawaran dan permintaan kinerja industri hasil hutan kayu.
Alasan : Pertama,
potensi kayu hutan alam telah menurun, hal ini telah menyebabkan biaya logging
meningkat secara riil dari sebelumnya.
Kedua,
dalam biaya pemanenan kayu, komponen BBM berkontribusi signifikan (sekitar 30%).
Model industri
hasil hutan kayu yang di bangun dapat dijadikan acuan dalam menjelaskan hubungan-hubungan ekonomi dan memprediksi
kinerja
industri hasil hutan kayu. Hasil teori tesebut
dpat dijadikan suatu landasan sebagai alat simulasi
dan peramalan. Dengan landasan model
tersebut maka diperoleh realitas bahwa kebijakan
pengurangan subsidi harga BBM terhadap kinerja industri hasil hutan kayu dan
kesejahteraan sosial dianalisis.
Kenaikan BBM
yang diikuti dengan subsidi dari pemerintah cenderung inelastic, karena BBM
merupakan barang yang terbatas substitusi terhadap subsidi dan komplementer.
Sehingga total revenue perusahaan industry kayu berpengaruh langsung oleh
bantuan subsidi.
The
Impact of
Advertising on
Consumer Price Sensitivity in
Experience Goods Market
Penulis
Jurnal : Tülin
Erdem, Michael P. Keane, dan Baohong Sun
Dampak
Iklan Dalam Mempengaruhi Sensitivitas Harga
Jurnal ini menjelaskan tentang aktivitas pemasaran
iklan TV yang memengaruhi sensitive harga konsumen pada suatu merk. Sensitivitas harga
merupakan kepekaan relative konsumen dalam memengaruhi keputusan konsumen dalam
pembelian dan cenderungan pencarian harga untuk menemukan harga yang lebih
baik.
Penelitian
ini dilakukan di Chicago dan Atlanta dengan menggunakan 18 merk pada pasta
gigi, sikat gigi, deterjen dan saus kecap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan
dapat menjadikan suatu produk lebih di kenal oleh konsumen. Semakin banyak iklan
yang dikeluarkan produsen maka dapat meningkatkan
kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut. Semakin tinggi kepercayaan konsumen maka akan muncul suatu brand . sehingga masyarakat tidak mempertimbangkan
harga pada produk tersebut, maka itulah yng disebut mengurangi sensitive harga
konsumen.
Secara umum, iklan memang memengaruhi permintaan suatu
barang tetapi harus di dukung dari tampilan, kemenarikan, dan seberapa intens iklan tersebut. Pada barang-barang
elastic yang sudah di uji maka didapat kesimpulan bahwa iklan yang menguntungkan dan lebih
berpengaruh pada elastisitas harga adalah iklan yang tidak
menurunkan elastisitas permintaan. Hal ini karena ketika elatisitas harga suatu
barang naik maka akan muncul barang-barang alternative lain sebagai substitusi
dan sebagai tambahan menyebabkan produsen baru untuk masuk kedalam pasar.
Price and Income
Elasticities of Residential Water Demand
Penulis Jurnal : Jasper Dalhuisen, Raymond Florax, Henri de
Groot, dan Peter Nijkamp
Elastisitas Harga dan
Pendapatan Bagi Permintaan Air Rumah Tangga
Pada tahun 2011terjadi
permasalahan elatisitas permintaan air di USA dan Eropa, karena mulai
diterapkan penggunaan tariff dalam pemakaian air di setiap perumahan. Namun
terjadi kesenjangan yang cukup besar antara elatisitas harga dan elastisitas
penghasilan karena bila digambarkan elastisitasnya mendekati 0.
Kesenjangan tersebut akibat pemakaian
air yang tidak terkontrol di masyarakat
karena ketidaksesuaian antara jumlah air yang dipasok
dengan jumlah air yang dipakai.
Untuk menurunkan kesenjangan tersebut maka
diberlakukan metode increasing block rate tariff yang hasilnya adalah
kebutuhan air menjadi lebih elastis dan elastisitas pendapatan menurun dan
metode decreasing block rate tarif yang hasilnya berbanding terbalik
dengan metode increasing block rate tarif.
Namun melalui dua metode
itu tidak secara langsung kita dapat menentukan metode yang menghasilkan elastisitas
tertinggi karena dipengaruhi oleh
berbagai factor lain seperti kondisi geografis
lingkungan, suhu, cuaca, dsb.
Price Elasticity
Dynamics Over The Product Life Cycle: A Study Of Consumer Durables
Penulis Jurnal : Philip M. Parker dan
Ramya Neelamegham
Dinamika
Elastisitas Harga Pada Siklus Hidup Produk :
Penelitian Mengenai
Pemakaian Tahan Lama
Berdasarkan
penelitian atas pekerjaan Parker (1992) yang hanya mempertimbangkan pembelian
pertama, sedangkan Simon (1988) mempertimbangkan daya jual merk (sebagai faktor
untuk menarik minat konsumen).
Berdasarkan empiris bahwa keseluruhan kategori harga
penjualan bersifat elastis.
hasil penelitian Simon tentang pentingnya daya jual
merk, menjadi bukti empiris dari dinamika elastisitas barang tersebut. Contoh
daftar barang sebagai berikut :
1.
Frezeers (-22,8)
2.
Kompor (-3,2)
3.
Kulkas (-2,3)
4.
Setrika uap
(-2,2)
5.
Blender (-2,2)
Simpulan yang di tarik yaitu rata-rata tingkat
elastisitas perabot rumah tangga -2,7. Frezeers memiliki elastisitas tertinggi
dari kelima contoh barang tersebut karena tidak adanya barang substitusi lain. Suatu
produk pada umumnya mengalami tingkat inelastisitas tertinggi pada fase awal
siklus hidup produk. Sedangkan produk tersebut mengalami elastisitas pada saat
pembelian kembali pada fase puncak (maturity) di mana tingkat penjualan
mencapai tingkat tertinggi. Setelah tahap maturity produk akan memasuki fase
decline (penurunan). Produsen memerlukan inovasi pada produknya tingginya
tingkat persaingan dan mencapai elastisitas tertinggi.
Economic Impact of Tourism and Globalization in
Indonesia
Penulis Jurnal :
Guntur Sugiyarto, Adam Blake, dan Thea Sinclair
Dampak
Ekonomi Pariwisata dan Globalisasi di Indonesia
Awalnya globalisasi berdampak buruk terhadap neraca
perdagangan Indonesia karena ditetapkannya kebijakan dengan mengurangi
tarif impor dan pengenaan pajak pada komoditas domestik. Hal ini tentunya akan
berdampak pada sisi produksi karena dengan penurunan harga domestik maka
membuat para produsen lebih kompetitif dalam bersaing dengan pesaing yang ada
di pasar.
Globalisasi sebenernya memiliki dampak baik dalam meningkatkan produksi dalam negeri
dan meningkatkan lapangan pekerjaan serta meningkatkan PDB. Jika produksi
dalam negeri meningkatnya maka menaikan pendapatan rumah tangga dan menciptakan
lebih banyak permintaan dalam pasar domestic. Permintaan dalam negeri yang meningkat membuat ekspor meningkat namun impor mengalami
penurunan karena produk dalam negeri kalah bersaing dengan barang ekspor.
Penurunan impor mengakibatkan berkurangnya pajak yang
diterima oleh pemerintah, sehingga pemerintah
kurang mampu membiayai aggaran pengeluarannya tapi memiliki sisi positif pada
kesejahteraan dalam negeri dan konsumsi rumah tangga meningkat.
Peluang pariwisata di Indonesia dapat dijadikan suatu
solusi untuk peningkatan neraca perdagangan karena meningkatnya permintaan
pariwisata asing akan memperluas
lapangan pekerjaan dan memajukan roda perekonomian. Dengan
adanya hubungan antara harga yang menurun, permintaan, dan income yang berjalan
semakin tinggi dalam kasus ini sehingga dapat disimpulkan bersifat elastis. Dengan adanya hubungan
antara harga yang menurun, permintaan, dan income yang berjalan semakin tinggi dalam
kasus ini sehingga dapat disimpulkan bersifat elastis.
Empirical Generalizations about the Impact of
Advertising on Price Sensitivity and Price
Penulis Jurnal :
Anil
Kaul dan Dick Wittink
Studi Empiris Dampak
Iklan terhadap Sensitivitas Harga
Respon konsumen dapat
dijadikan suatu pedoman produsen dalam menentukan oleh strategi promosi dan
periklanan suatu produk. Salah satu strategi yang diperlukan adalah positoning yang tepat guna
karena akan mengarahkan fungsi suatu iklan, sebab hal tersebut memiliki dampak
terhadap sensitivitas harga konsumen.
Pada umumnya sensitivitas harga sebagian
besar dirasakan pada kalangan masyarakat menengah kebawah, konsumen menengah
kebawah sangat peka akan harga dan alternatif produk. Namun bagi masyarakat menengah keatas, mereka berasumsi
bahwa semakin tinggi harga maka semakin tinggi kualitas dari barang tersebut.
Semakin baik citra sebuah merk maka produsen lebih cenderung mudah memilki pangsa pasar sehingga lebih
efisien pengeluaran
biaya dalam mempromosikan produk tersebut. Studi semakin tinggi nilai rating maka kepercayaan semakin
sangat tinggi, hal ini akan mempengaruhi elastisitas konsumen dalam membeli
barang karena semakin konsumen percaya akan suatu produk maka daya belinya akan
semakin tinggi.
Regional
Differences in the Price-Elasticity of Demand for Energy
Penulis Jurnal : Bernstein dan J Griffin
Elastisitas Harga pada Permintaan Energi
Beberapa sumber energi diantaranya,
listrik rumahan, gas alam, dan listrik industri guna mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi. Sebagai contoh
pemakaian listrik tidak mungkin secara drastic dikurangi, meskupun harga
listrik dinaikkan mungkin masyarakat akan sulit untuk mengurang penggunaan
listrik sehingga pemerintah menghimbau untuk menghemat dalam pemakaian listrik.
Kenaikan demand dapat dipengaruhi oleh
kenaikan income, income meningkat konsumen dapat saja membeli peralatan
elektronik baru sehingga meningkatkan penggunaan listriknya(demand).
Elastisitas dipengaruhi dengan adanya barang substitusi dan barang
komplementer.
Dalam jangka pendek kenaikan harga
listrik bersifat inelastic karena belum adanya substitusi listrik. Namun dalam
jangka panjang sifatnya elastis karena mungkin saja ditemukan inovasi – inovasi dan tekhnologi baru yang dapat menjadi subsitusi
listrik.
Playing With Fire: Cigarettes, Taxes And Competition From The
Internet
Penulis Jurnal :
Austan
Goolsbee dan Joel Slemrod
Rokok,
Pajak, dan Persaingan dari Internet
Studi yang dilakukan di Amerika bahwa rokok merupakan
penyebab utama masalah kesehatan di negara ini. penelitian sebelumnya
menunjukan bahwa rokok bersifat inelastic sehingga kebijakan menaikan pajak
rokok dapat menaikan pendapatan di Amerika. Namun yang berkembang saat ini
bahwa terjadi peningkatan pembelian rokok secara online yang mengakibatkan
konsumen tidak perlu membayar pajak kepada negaranya.
Tingkat
elastistasnya juga meningkat dari -1,28 menjadi -2,09 walaupun pajak sudah di
naikkan 33%. Kenaikan pajak
mengakibatkan kenaikan penyelundupan karena munculnya internet. Maka bahwa
pajak rokok tdak sensitif terhadap permintaan rokok di Amerika Serikat. Dengan
adanya internet juga membuat pendapatan negara menjadi kecil dan tidak
mengurangi tingkat konsumen menjaga kesehatannya.
The Relative Importance of Price and Quality in Consumer Choice of
Provider: The Case of Egypt
Penulis Jurnal :
Winnie C. Yip dan Aniceto Orbeta
Pentingnya
Relatif Harga & Kualitas Pilihan Penyedia Layanan Konsumen : Kasus Mesir
Penelitian yang dilakukan terhadap masyarakat mesir lebih
memilih sektor swasta dan rela membayar lebih tinggi demi mendapat kualitas
yang terbaik. Hal itu dikarenakan penghasilan masyarakat Mesir yang rata-rata
sudah mencukupi. Jika penyedia melakukan
penurunan harga maka akan ada pengorbanan kualitas. Sebaliknya, jika penyedia
meningkatkan kualitas maka akan ada pengorbanan harga yang lebih tinggi untuk
meningkatkan layanan atau penambahan teknologi.
Jika penyedia melakukan penurunan harga maka terjadi
penurunan kualitas, dan apabila terjadi peningkatan kualitas maka harus ada
pengorbanan harga yang lebih tinggi atau penambahan tekhnologi. misalnya elastisitas kualitas meningkat, maka
penurunan harga kemungkinan besar dicapai dengan efisiensi. Tapi kalau
permintaannya inelastis, persaingan harga dapat menyebabkan kualitas yang
rendah. Lain halnya jika penyedia cenderung lebih dalam persaingan kualitas,
hal itu akan sangat penting untuk memahami aspek-aspek yang diinginkan
konsumen. Jika konsumen responsif terhadap aspek kualitas yang meningkatkan
hasil kesehatan, pemerintah mungkin lebih mengandalkan kekuatan pasar untuk
menjamin kualitas layanan.
Jika
sector publik ingin dapat bersaing dengan sector swasta maka mereka harus bisa
manjamin kualitas layanan dengan baik, atai jika tidak sasaran mereka untuk
pangsa pasar harus lebih dispesifikasi lagi dengan menyasar masyarakat miskin
yang memang belum mampu untuk melakukan pelayanan kesehatan dengan kualitas
tinggi yang meminta biaya tinggi pada sector swasta.
Long term fuel price elasticity: Effects on
mobility tool ownership and residential location choice
Penulis
Jurnal : Alexander Erath
Jangka
Panjang Elastisitas Harga Bahan Bakar: Dampak Perusahaan Kendaraan dan Bahan
Bakar di Swiss
Penelitian ini meneliti efek jangka panjang
dalam penggunaan bahan bakar yang mengutamakan penggunaan bahan bakar secara
efisiensi yaitu ketika terjadi kenaikan harga BBM maka masyarakat akan
mengantisipasi dengan mengatur jarak tempuh dan mengubah jenis mobil dan
memilih mesin yang lebih kecil atau lebih hemat bahan bakar seperti mobil
hibrida/ diesel. Untuk jangka panjang, elastisitas harga
bensin berkisar antara -0,14 sampai -0,54 dan diesel 0,32. diesel disini
merupakan bahan pengganti yang disebabkan oleh responden yang mengganti mobil
BBMnya jadi mobil diesel.
Determinants of Indonesian Palm Oil Export: Price
and Income Elasticity Estimation
Penulis Jurnal :
Ambiyah Abdullah
Ekpor Kelapa Sawit: Estimasi Harga dan Elastisitas Pendapatan
Indonesia
adalah produsen dan eksportir terbesar minyak sawit di dunia karena dapat menguasai 46% pangsa
pasar minyak sawit dunia. Sehingga
elastisitas harga dan elastisitas pendapatan dari permintaan ekspor minyak
sawit Indonesia adalah inelastic baik untuk jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek untuk
ekspor sebesar 0,54 dan untuk income sebesar 0,61. serta jangka panjang untuk
ekspor sebesar 0,41 dan untuk income sebesar 0,49. Hal ini sesuai dengan
teori pada pangsa pasar, alokasi anggaran, dan penggunaan dari minyak sawit
sebagai bahan baku untuk barang-barang seperti kosmetik, minyak goreng,
margarine, dan ketersediaan
dari barang substitusi untuk ekspor minyak sawit Indonesia.
Teori tersebut dijadikan acuan untuk melakukan strategi
pemasaran seperti diferensiasi produk (produk dengan nilai tambah) sehingga
menciptakan layanan khusus untuk konsumen yang loyal dan meningkatkan standar
kualitas. kebijakan pemerintah (kebijakan perdagangan dan
peraturan domestic) harus diterapkan oleh
pemerintah Indonesia untuk mendukung ekspansi minyak sawit di Indonesia. Pajak
ekspor merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk minyak
sawit untuk mengendalikan harga
minyak goreng local. Dalam jangka panjang perlu
menganalisis kebutuhan elastisitas
harga dan elastisitas pendapatan dari produk-produk yang menggunakan minyak
sawit sebagai bahan baku, terfokus pada sektor-sektor yang berlainan (perbedaan
antara CPO dan minyak sawit murni) pada kasus-kasus negara pengimpor yang lebih
spesifik dan menganalisa dalam penawaran ekspor dan model-model yang simultan.
Inelastic minyak sawit oleh tersedianya
barang substitusi terhadap perubahan harga tidak signifikan dan dalam Pilihan produk-produk
lainnya sebagai barang pengganti jumlahnya terbatas.
The Impact Of Food Prices On Consumption: A Systematic Review Of
Reaserch On The Price Elasticity Of Demand For Food
Penulis Jurnal :
Tatiana
Anrdeyeva, Michael Long, dan Kelly brownell
Dampak
Harga Bahan Makanan Terhadap Tingkat Konsumsi
Jurnal ini membahas elasitas permintaan harga dan perilaku
konsumen di Amerika Serikat.
Fenomena
yang terjadi di Amerika adalah elastisitas permintaan harga pada makanan tidak
sehat lebih tinggi dari pada makanan sehat. Pemerintah
Amerika Serikat menetapkan kebijakan untuk menaikan pajak pada makanan yang
kurang sehat dengan harapan permintaan akan bahan
makanan yang kurang sehat menurun.
Sebaliknya
subsidi diberikan kepada bahan makanan sehat dengan harapan menurunkan harga sehingga
permintaan akan bahan makanan sehat dapat meningkat.
diberlakukannya subsidi
terhadap harga buah buahan dan sayur mayur menyebabkan penurunan harga sebesar
10%, dan berhasil meningkatkan permintaan sebesar 7,0% untuk buah dan 5,8%
untuk sayur, namun
besarnya penurunan harga rupanya tidak meningkatkan permintaan secara
signifikan sehingga harga buah dan sayur
bersifat inelastis.
Makanan sehat di Amerika Serikat bersifat inelastic karena
harga bukanlah factor yang menyebabkan buruknya
gaya hidup sebagian masyarakat di Amerika serikat. Melainkan terdapat factor lain yaitu gaya
hidup Orang-orang di Negara maju
cenderung memilih bahan makanan cepat saji dengan alasan efisiensi.
Trade Liberalization and Labor Demand Elasticity
in
Penulis
Jurnal : Bishwanath Goldar
Perdagangan
Bebas dan Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja pada Manufaktur India
Liberalisasi
perdagangan memiliki
dampak peningkatan pada
elastisitas permintaan
tenaga kerja di industri India,
elastisitas taksiran masa pasca-reformasi ini ditemukan lebih rendah dari itu untuk periode pra-reformasi. Namun pada
penelitian ini ditemukan fenomena bahwa ada kecenderungan penurunan elastisitas permintaan tenaga kerja di industri India di masa pra-reformasi, yang berlangsung selama beberapa tahun bahkan setelah mulai reformasi.
Perdagangan bebas dan permintaan tenaga kerja pada Industri
India bersifat elastis karena permintaan tenaga kerja pada masa
pasca reformasi mengalami peningkatan sedangkan biaya atau gaji untuk tenaga
kerja selalu mengalami penurunan.
Fenomena yang terjadi yaitu elastisitas
tenaga kerja yang ada di praformasi dan di pascareformasi berbanding terbalik dan
penurunan biaya tenaga kerja berbanding tidak sama dengan jumlah labor yang
mengalami kenaikan pada pascareformasi.
Permintaan
akan tenaga kerja pada masa pascareformasi mengalami peningkatan sedangkan
biaya tenaga kerja selalu mengalami penurunan. Hal ini
bersifat elastic karena saat ini banyak tenaga kerja yang digantikan oleh
penggunaan mesin sehingga terjadi pengurangan tenaga kerja, dan diperlukan
sumber daya manusia yang berkualitas dalam perkembangan tekhnologi sehingga
menyebabkan tingkat pengangguran bertambah.
Estimating the
Effect of Urban Density on Fuel Demand
Judul
Penulis :
Catur Sugiyanto
Estimasi
Dampak Urbanisasi Terhadap Bahan Bakar
Penelitian
ini dilakukan dengan cross-sectional data dari 32 negara besar dari eropa,
Canada, asia, Australia dan amerika. Jurnal ini menjelaskan tentang mengevaluasi bagaimana kepadatan jumlah penduduk di perkotaan dapat mempengaruhi
permintaan relatif untuk bahan bakar transportasi jalan, memberikan perkiraan
elastisitas yang sensitif terhadap pola fasilitas
umum. Bahan bakar konsumsi per kapita terhadap kepadatan perkotaan
diperkirakan dalam rentang -0.33 sampai -0.35.
Kepadatan
penduduk kota terhadap permintaan bahan bakar yaitu inelastic, fenomena di kota
yang terjadi, karena banyaknya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah maka
jarak yang di tempuh penduduk di perkotaan relative singkat. Pemakaian
transportasi umum dapat menghemat pemakaian BBM sehingga dalam pemakaian BBM
lebih efisiensi.
Harga
BBM mempengaruhi permintaan bahan bakar sebagian besar melalui variasi dalam
konsumsi bahan bakar per km dan jarak mengemudi bukan kepemilikan mobil. Hal
ini dapat mencerminkan harga bahan bakar tidak mempengaruhi permintaan mobil.
Are Life Insurance Demand Determinants valid for Selected Asian
Economies and India?
Penulis Jurnal :
Subir Sen dan
Dr.Madhswaran
Permintaan Asuransi Jiwa di Asia
Krisis ekonomi
yang terjadi berdampak pada permintaan akan
asuransi di Asia yang
elastis.
Hal itu karena krisis ekonomi yang terjadi
mengakibatkan perekonomian terganggu dan mengurangi
pendapatan masyarakat di Asia.
Rendahnya pendapatan mengakibatkan penurunan standar
hidup masyarakat Asia sehingga mereka lebih mengutamakan pemenuhan konsumsi
dibandingkan kesadaran untuk berasuransi. Maka
perubahan harga asuransi akan sangat mempengaruhi jumlah permintaan akan
asuransi.
Ketika krisis
ekonomi berlalu maka pendapatan masyarakat asia terus meningkat sehinggga
terjadi peningkatan standar hidup masyarakat dan menumbuhkan kesadaran akan
pentingnya berasuransi. Dengan demikian, permintaan terhadap asuransi pasca
krisis ekonomi hinggga kini bersifat inelastic, atau perubahan harga asuransi
tidak akan terlalu mempengaruhi jumlah permintaannya.
NPM : 26210394
Kelas : SMAK04-4
Mata Kuliah : TEORI EKONOMI II
Dosen : Dr. Prihantoro