Review
Jurnal
Judul : Potensi dan Strategi Pengembangan Bank
Syari`ah di Indonesia ; Kajian Produk Syari`ah dari Segi Fiqih Mu`amalat
Penulis : Anny Ratnawati
Tahun : 2011
Latar
Belakang Masalah
Saat
ini, perkembangan perbankan di Indonesia mengalami peningkatan yang di dukung
dengan pengoperasian sistem dual banking.
Dual banking yaitu penggunaan dua
sistem yang berdampingan antara perbankan konvensional dengan perbankan syari`ah.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis peningkatan strategi potensi yang
berjalan seiring dengan perkembangan perbankan syari`ah di Indonesia. Perkembangan
perbankan syari`ah perlu memfokuskan kepada kepuasan yang dirasakan konsumen,
namun dalam perkembangannnya terdapat hambatan dalam proses sosialisasi dan
pendidikan tentang sistem ekonomi Islam (ekonomi syari`ah) untuk mewujudkan
kesuksesan bank syari`ah di masa depan.
Perkembangan bank syari`ah untuk
masa depan perlu memfokuskan pada aspek yang menjadi pertimbangan mengenai
sistem bank syari`ah. Mengenai hal yang mendasari teori produk bank syari`ah
dari segi fiqih mu`amalat, perspektif dan masyarakat terhadap bank syari`ah,
variabel-variabel yang mempengaruhi preferensi masyarakat terhadap bank syari`ah.
Informasi-informasi tersebut diharapkan meningkatkan keyakinan masyarakat, menggali
potensi, permasalah yang dihadapi, dan penetapan strategi yang tepat bagi pihak
pengembang bank syari`ah.
Metodelogi
Pemilihan lokasi
penelitian dilakukan secara purposive dengan
mempertimbangkan potensi ekonomi dan pengembangan bank syari`ah. Pemilihan sample berdasarkan jenis pekerjaan
responden dengan menggunakan metode stratifikasi, kemudian pemilihan sampel dilakukan
secara acak. Minimal sample untuk
setiap kabupaten dalam propinsi adalah 100 responden dengan mempertimbangkan
komposisi antara nasabah bank syari`ah dan nasabah bank konvensional.
Analisis data yang dilakukan yaitu
menggunakan analisis deskriptif, analisis tabulasi silang, dan analisis
kuantitatif dengan menggunakan model regresi logistik. Model regresi logistik
digunakan karena peubah responnya merupakan peubah biner, dimana peubah respon
Y menghasilkan dua kategori yaitu “ya” (Y=1) atau “tidak” (Y=0).
Dimana
sampai dengan
adalah peubah penjelas ke-1 sampai ke-k, untuk
memperoleh fungsi yang linear g(x), model tersebut biasanya ditransformasi
menjadi bentuk :
Bentuk
transformasi di atas merupakan transformasi logit (logit transformation). Pendugaan parameter regresi pada modelregresi
logistik menggunakan metode kemungkinan maksimum (maximum likelihood method),
sedangkan pengujian terhadap parameter regresinya menggunakan uji rasio
kemungkinan (likehood ratio test).
Variabel
Penelitianya
Penelitian
ini menggunakan variabel terikat (Y) yaitu Produk Syari`ah dari Segi Fiqih
Mu`amalat, dan menggunakan variable bebas yaitu (X1) Potensi, (X2) Strategi
Pengembangan Bank Syari`ah.
Hasil
dan Analisis
Penelitian ini menganalisis
berdasarkan hasil penelitian yang dikombinasikan dengan studi literature Islam
dari segi ilmu fiqih mu`amalat. Penelitian ini memfokuskan pada aspek yang
menjadi pertimbangan mengenai sistem bank syari`ah. Mengenai hal yang mendasari
teori produk bank syari`ah dari segi fiqih mu`amalat, perspektif dan masyarakat
terhadap bank syari`ah, variabel-variabel yang mempengaruhi preferensi
masyarakat terhadap bank syari`ah. Informasi-informasi tersebut diharapkan meningkatkan
keyakinan masyarakat, menggali potensi dan permasalah yang dihadapi, penetapan
strategi yang tepat bagi pihak pengembang bank syari`ah. Produk-produk bank syari`ah
seperti Al-Wadi`ah (simpanan), Al-Musyarakah (akad kerja sama usaha tertentu),
Al-muzara`ah (kerjasama dalam pengolahan pertanian), dll.
Terdapat pendapat yang setuju dan
sebagian kecil tidak setuju dengan keberadaan perbankan (konvensional),
terutama dari kelompok responden non nasabah. Alasan para responden yang
menyatakan setuju yaitu bahwa bank memberikan manfaat dalam menjaga keamanan financial, memperoleh bunga,
memudahkan transaksi keuangan, dan
kepraktisan, serta perbankan dapat membantu permodalan bagi pengembangan usaha.
Bagi responden yang tidak setuju pada
kategori nasabah bank syari`ah maupun dual
banking , mereka beranggapan bahwa bunga bank termasuk kategori riba yang
dilarang oleh agama.
Menurut responden non nasabah beranggapan
tidak diperlukannya lembaga perbankan, Sedangkan alasan lainnya menyatakan
bunga bank terlalu tinggi dan memberatkan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat telah memiliki rasa kesadaran
bahwa bunga bank bukan satu-satunya mekanisme dalam menjalankan bank. Penelitian
ini menyimpulkan masyarakat bersifat permisif dan ambivalen. Hal tersebut
karena sikap tidak konsisten ketika memandang bunga dari sudut pandang agama
dan bunga dalam perspektif perbankan. Terdapat pula responden yang menyatakkan
ketidaktahuan mengenai apakah bunga bertentangan dengan agama atau tidak.. Hal
tersebut merupakan dampak oleh perdebatan para ulama dan ahli agama tentang
bunga bank.
Hasil
penelitian ini juga menunjukkan pertimbangan rasional mempengaruhi keputusan
masyarakat dalam memilih bank (konvesional maupun syari`ah). Sehingga hal
tersebut dapat dijadikan acuan bagi institusi bank untuk menghadapi persaingan.
Pada kondisi seperti ini, bank syari`ah memiliki keunggulan dalam faktor religiulitas
yang dominan.
Kesimpulan
dan Saran
Motivasi responden dalam
memanfaatkan produk penghimpunan dana bank syari’ah sejalan dengan alasan utama
dalam pemilihan bank syari’ah, yaitu dalam rangka menjalankan syari’ah agama
dan karena bank syari’ah tidak menggunakan sistem bunga. Alasan dominan
berikutnya baru terkait dengan aspek operasional bank yaitu sistem bagi hasil
yang jelas dan pelayanan yang cepat. Dalam memanfaatkan produk pembiayaan,
sekalipun dari aspek jumlah responden yang memanfaatkan produk ini masih
relatif kecil, alasan yang dominan adalah tidak menggunakan sistem bunga dan
menjalankan syari’ah agama. Alasan lainnya adalah penanggungan risiko bersama
(lebih andil) dan pelayanan yang cepat. Kecenderungan
alasan tersebut
sama dengan alasan pemanfaatan produk penghimpunan data.
Sebagian
besar nasabah bank syari`ah mengutamakan aspek keagamaan dalam memilih bank syari`ah,
Sedangkan dari aspek operasional bank, alasan utama dalam memilih bank syari`ah
maupun konvensional adalah lokasi/aksesbilitas tehadap bank. Hal ini menunjukkan
bahwa pertimbangan rasional sangat mewarnai keputusan masyarakat dalam memilih
bank, baik pada bank syari’ah maupun bank konvensional, sehingga aspek-aspek
tersebut harus mendapat perhatian besar bagi institusi bank untuk dapat
bersaing. Pada kondisi tersebut bank syari’ah sebenarnya memiliki keunggulan,
karena memiliki faktor religiusitas yang dominan sebagai acuan para nasabah
dalam memilih bank.
Keterbatasan
Perkembangan
produk bank syariah merupakan strategi yang baik untuk menarik nasabah, namun
sebaiknya penelitian ini dilengkapi dengan variabel sosialisasi terhadap
perkembangan produk bank syariah tersebut. Hal ini dapat dijadikan penelitian
selanjutnya karena perkembangan produk bank syariah yang signifikan harus
seimbang dengan pengembangan strategi pada sosialisasinya kepada masyarakat
luas. Potensi pasar juga dapat lebih dispesifikasikan, apakah pangsa pasar
kepada masyarakat muslim saja atau dikombinasikan dengan perkembangan pada
pangsa pasar nonmuslim. Karena fenomena yang terjadi di Indonesia bahwa
terdapat daerah yang mayoritas penduduknya merupakan nonmuslim dan memiliki
potensi besar untuk pengembangan bank syariah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar