Kamis, 25 April 2013

Analisis Variabel Anteseden Perilaku Auditor Internal dan Konsekuensinya terhadap Kinerja, Studi Empiris pada Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah-Lembaga Non Departemen

Review Jurnal


Judul       : Analisis Variabel Anteseden Perilaku Auditor Internal dan Konsekuensinya                          terhadap Kinerja, Studi Empiris pada Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan                                Intern Pemerintah-Lembaga Non Departemen
Penulis             : Arywarti Marganingsih (Alumni Pascasarjana Ilmu Akuntansi Universitas                                           Indonesia) dan Dwi Martani (Universitas Indonesia)
Tujuan       : Menganalisa variabel-variabel anteseden dari perilaku auditor dan mengetahui                               konsekuensinya terhadap kinerja auditor tersebut

            Audit internal merupakan salah satu profesi yang menantanng karena tugasnya yang dapat dikategorikan sensitif sebagai monitoring struktur pengendalian internal suatu organisasi. Dalam lingkungan pemerintah, fungsi monitoring struktur pengendalian intern dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Tugas utama APIP yaitu memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Auditor internal memikul tugas penting dalam menjalankan fungsi pengawasan sebagai penilaian kecukupan struktur pengendalian intern, penilaian efektivitas struktur pengendalian intern, dan penilaian kualitas kerja. Sehingga dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk menganalisa variabel-variabel anteseden dari perilaku auditor dan mengetahui konsekuensi terhadap kinerja auditor tersebut. 

Analisis hasil Pengujian pada lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP

            Boon dan Arumugam (2006) menyatakan terdapat 4 dimensi budaya organisasi seperti kerja tim, komunikasi, penghargaan dan pengakuan, dan pelatihan dan pengembangan memiliki hubungan positif dengan komitmen pegawai. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian bahwa  Budaya organisasi memiliki pengaruh positif terhadap komitmen organisasi. 

Gaya kepemimpinan pada lingkungan APIP tidak memengaruhi komitmen auditor terhadap organisasi yang menaunginya. Hal tersebut disebabkan karena kombinasi gaya kepemimpinan konsiderasi dan struktur inisiatif mungkin belum berjalan secara efektif dalam meningkatkan komitmen auditor.

 Imbalan keuangan tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi karena imbalan moneter yang diterima auditor mungkin belum memberikan kepuasan bagi auditor.

            Kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap motivasi untuk meningkatkan kinerja auditornya. Hal itu disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu rendahnya tingkat kesulitan auditor untuk memperoleh informasi dan bukti audit yang relevan, auditor jarang mengalami kesulitan untuk bekerja sama dengan auditan dalam penugasan audit, dan auditor terlah memiliki keahlian yang cukup dalam menjalankan tugas. Secara sederhana  dapat dikatakan mereka dalam comfort zone sehingga kurangnya tantangan untuk memotivasi auditor dalam bertugas.

            Diskusi dalam review audit mempengaruhi motivasi auditor APIP dalam meningkatkan kinerjanya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa diskusi dan  review kertas kerja audit memberikan banyak penjelasan mengenai tugas audit sehingga adanya peningkatan  kepastian tugas dan pemahaman akan kinerja penugasan (Earley, 1988; Sullivan, 1988).

 Komitmen organisasi menurut Mathis dan Jackson (2004) merupakan tingkat sampai dimana pegawai yakin dan menerima tujuan organisasi, serta berkeinginan untuk tinggal bersama organisasi tersebut. Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor pada APIP.

            Komitmen organisasi mempunya pengaruh positif terhadap kinerja auditor APIP, hal tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya Mathis dan Jackson (2004) yang mendefinisikan komitmen organisasi sebagai tingkat sampai dimana pegawai yakin dan menerima tujuan organisasi, serta berkeinginan untuk tinggal bersama organisasi tersebut. 

Gaya kepemimpinan pada APIP tidak mempengaruhi kinerja auditornya sehingga dapat menunjukan bahwa kombinasi gaya kepemimpinan konsiderasi dan struktur inisiatif belum cukup efektif dalam peningkatan kinerja karyawannya.

            Imbalan keuangan tidak mempengaruhi dalam peningkatan kinerja auditornya pada APIP hal itu disebabkan karena kebutuhan sebagian besar auditornya mungkin telah terpenuhi.

Tekanan anggaran dan waktu mempengaruhi kinerja auditor APIP, sehingga semakin tinggi tingkat tekanan waktu akan menhasilkan kinerja yang semakin baik.

 Kompleksitas tugas yang diberikan kepada auditor APIP tidak mempengaruhi kinerja auditornya, hal tersebut disebabkan karena setiap auditor memiliki persepsinya masing-masing mengenai tingkat kesulitan tugas auditnya.

           
           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar