Review Jurnal
Judul : Analisis Variabel Anteseden
Perilaku Auditor Internal dan Konsekuensinya terhadap Kinerja, Studi Empiris pada Auditor
di Lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah-Lembaga Non Departemen
Penulis : Arywarti Marganingsih (Alumni
Pascasarjana Ilmu Akuntansi Universitas Indonesia) dan Dwi Martani
(Universitas Indonesia)
Tujuan : Menganalisa variabel-variabel
anteseden dari perilaku auditor dan mengetahui konsekuensinya terhadap kinerja auditor
tersebut
Audit internal merupakan salah satu
profesi yang menantanng karena tugasnya yang dapat dikategorikan sensitif
sebagai monitoring struktur
pengendalian internal suatu organisasi. Dalam lingkungan pemerintah, fungsi monitoring struktur pengendalian intern
dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Tugas utama APIP
yaitu memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas
dan fungsi instansi pemerintah. Auditor internal memikul tugas penting dalam
menjalankan fungsi pengawasan sebagai penilaian kecukupan struktur pengendalian
intern, penilaian efektivitas struktur pengendalian intern, dan penilaian
kualitas kerja. Sehingga dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk
menganalisa variabel-variabel anteseden dari perilaku auditor dan mengetahui
konsekuensi terhadap kinerja auditor tersebut.
Analisis hasil Pengujian pada
lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP
Boon
dan Arumugam (2006) menyatakan terdapat 4 dimensi budaya organisasi seperti
kerja tim, komunikasi, penghargaan dan pengakuan, dan pelatihan dan
pengembangan memiliki hubungan positif dengan komitmen pegawai. Hal tersebut
sesuai dengan hasil penelitian bahwa Budaya
organisasi memiliki pengaruh positif terhadap komitmen organisasi.
Gaya kepemimpinan pada lingkungan APIP tidak
memengaruhi komitmen auditor terhadap organisasi yang menaunginya. Hal tersebut
disebabkan karena kombinasi gaya kepemimpinan konsiderasi dan struktur
inisiatif mungkin belum berjalan secara efektif dalam meningkatkan komitmen
auditor.
Imbalan
keuangan tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi karena imbalan moneter
yang diterima auditor mungkin belum memberikan kepuasan bagi auditor.
Kompleksitas tugas tidak berpengaruh
terhadap motivasi untuk meningkatkan kinerja auditornya. Hal itu disebabkan
oleh beberapa kemungkinan yaitu rendahnya tingkat kesulitan auditor untuk
memperoleh informasi dan bukti audit yang relevan, auditor jarang mengalami
kesulitan untuk bekerja sama dengan auditan dalam penugasan audit, dan auditor
terlah memiliki keahlian yang cukup dalam menjalankan tugas. Secara
sederhana dapat dikatakan mereka dalam comfort zone sehingga kurangnya
tantangan untuk memotivasi auditor dalam bertugas.
Diskusi dalam review audit mempengaruhi motivasi auditor APIP dalam meningkatkan
kinerjanya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa diskusi dan review kertas kerja audit memberikan
banyak penjelasan mengenai tugas audit sehingga adanya peningkatan kepastian tugas dan pemahaman akan kinerja
penugasan (Earley, 1988; Sullivan, 1988).
Komitmen
organisasi menurut Mathis dan Jackson (2004) merupakan tingkat sampai dimana
pegawai yakin dan menerima tujuan organisasi, serta berkeinginan untuk tinggal
bersama organisasi tersebut. Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap
kinerja auditor pada APIP.
Komitmen organisasi mempunya
pengaruh positif terhadap kinerja auditor APIP, hal tersebut sesuai dengan
penelitian sebelumnya Mathis dan Jackson (2004) yang mendefinisikan komitmen
organisasi sebagai tingkat sampai dimana pegawai yakin dan menerima tujuan
organisasi, serta berkeinginan untuk tinggal bersama organisasi tersebut.
Gaya kepemimpinan pada APIP tidak mempengaruhi
kinerja auditornya sehingga dapat menunjukan bahwa kombinasi gaya kepemimpinan
konsiderasi dan struktur inisiatif belum cukup efektif dalam peningkatan
kinerja karyawannya.
Imbalan keuangan tidak mempengaruhi
dalam peningkatan kinerja auditornya pada APIP hal itu disebabkan karena
kebutuhan sebagian besar auditornya mungkin telah terpenuhi.
Tekanan anggaran dan waktu mempengaruhi kinerja
auditor APIP, sehingga semakin tinggi tingkat tekanan waktu akan menhasilkan
kinerja yang semakin baik.
Kompleksitas
tugas yang diberikan kepada auditor APIP tidak mempengaruhi kinerja auditornya,
hal tersebut disebabkan karena setiap auditor memiliki persepsinya
masing-masing mengenai tingkat kesulitan tugas auditnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar