Metode Kuliah Maraton. Saya
merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti program studi sarmag (Sarjana Magister) di Universitas Gunadarma yaitu
program percepatan waktu kuliah. Program sarmag ini bisa kita ibaratkan sebagai
kuliah maraton karena membutuhkan pemadatan materi untuk menempuh jenjang
pendidikan lebih cepat.
Melalui program ini, Mahasiswa dapat meraih gelar S2 dengan waktu
yang lebih cepat yaitu selama 4 tahun. Perbedaan antara program sarmag dan
program reguler terletak pada waktu dan proses pembelajarannya, karena program
sarmag menuntut mempercepat bahan ajaran dari
yang seharusnya dikuasai oleh mahasiswa pada saat itu. Program
percepatan waktu ini mengaharuskan mahasiswa lebih cepat meguasai dan mengembangkan materi
yang diberikan.
Menurut
saya, banyak keuntungan yang didapat dengan mengikuti program
kuliah maraton ini, tentu kita hemat umur karena bisa lulus lebih cepat dengan
pemberian materi kuliah yang cepat pula. Hal ini mendorong kita untuk lebih
cepat mempersiapkan masa depan dan meniti karier. Kita dituntut untuk displin
waktu, belajar lebih kondusif, lebih fokus dan berkonsentrasi tinggi, karena hal itu sangat diperlukan untuk menunjang
dalam penguasaan materi yang lebih cepat. Materi dan tugas-tugas kompleks yang
diberikan oleh dosen membuat motivasi kita menambah karena adanya tantangan
materi yang bisa kita selesaikan melalui belajar secara mandiri atau
berdiskusi. Kuliah maraton ini membawa dampak positif juga pada pergaulan di
kelas karena kita juga memilki teman-teman yang cenderung memiliki minat
intelektual akademis yang sama sehingga menambah motivasi belajar. Kita akan lebih giat belajar
supaya materi yang diberikan cepat dipahami, lalu mampu mengefisienkan waktu
untuk mengerjakan tugas dengan cepat dan tepat karena tugas yang diberikan
tingkat kesulitannya bervariasi.
Program
kuliah maraton ini juga memilki sisi kerugian, menurut saya kerugian itu
relatif karena pola pikir setiap orang itu berbeda. Materi yang diberikan
mungkin terlalu jauh bagi mahasiswa sehingga
terkadang kita tidak dapat menyesuaikan diri dengan
cepat. Percepatan materi kuliah ini memang cukup menyita waktu sehingga waktu
untuk aktivitas lain menjadi berkurang. Misalnya, berkurangnya waktu saya dalam
melakukan aktivitas bermain dan mengembangkan hobi atau
kegiatan positif nonakademis lainnya . Menurut saya bermain dan mengembangkan
hobi juga merupakan sebuah bentuk perkembangan pola kreatifitas dalam
bersosialisasi karena dalam dunia kerja
diperlukan pengalaman sosialisasi yang luas. Jika kita kurang berkonsentrasi
dalam menerima materi yang diberikan dosen maka kita akan ketinggalan jauh
karena materi diberikan lebih cepat dibandingkan kelas reguler atau sistem
mengebut materi. Sebagai manusia biasa yang memilki titik jenuh dan dapat
merasa lelah maka kemungkinan menyebabkan frustasi karena tekanan dan tunututan
yang harus dilaksanakan, Misalnya tugas yang diberikan dosen relatif lebih banyak
dan menyita banyak waktu sehingga
tugas
yang
menumpuk harus segera dikerjakan dalam waktu yang terbatas. Kita
juga diharuskan untuk menguasai materi yang banyak dalam waktu pertemuan kuliah
yang relatif singkat.
Program
sarmag bisa kita ibaratkan sebagai program kuliah maraton, hal ini memiliki
sisi keuntungan dan kerugian tergantung sudut pandang seseorang. Sistem
percepatan ini memiliki banyak keuntungan salah satunnya kita diberikan peluang
lulus lebih cepat sehingga waktu untuk meraih cita-cita masa depan semakin
cepat. Di samping itu juga memiliki kerugian yang sifatrnya relatif karena pola
pikir setiap orang berbeda, karena pada hakikatnya manusia itu malas sehingga
selama seseorang itu mampu beradaptasi lebih cepat, tekun berusaha menguasai materi,memilki
keyakinan besar, dan dan tidak mudah
menyerah maka hal ini dapat dijadikan landasan untuk memotivasi diri dalam program
kuliah maraton tersebut. Sebaiknya kita menikmati proses pembelajaran dengan
berusaha dan berdoa, lalu program kuliah maraton ini tidak dijadikan suatu
beban sehingga kita di beri jalan kemudahan dalam menyelesaikan pembelajaran.