MAKALAH
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju
Pertumbuhan Modal Sendiri”
Latar Belakang
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi mengakibatkan terjadinya persaingan yang semakin ketat
antara perusahaan. Perusahaan-perusahaan bersaing untuk meningkatkan kinerjanya
agar dapat mencapai tujuan utamanya yaitu memaksimalkan laba dan dapat bersaing
dengan perusahaan lain.
Pertumbuhan perusahaan sering
dipakai sebagai tolak ukur dalam menilai perkembangan suatu perusahaan. Dalam
dunia bisnis, pengertian pertumbuhan menunjukan semakin meningkatnya ukuran dan
aktivitas perusahaan dalam jangka panjang. Banyak cara untuk mengukur
pertumbuhan perusahaan, antara lain kenaikan penjualan dan kenaikan aktiva.
Tetapi tolak ukur yang melibatkan semua keputusan dalam fungsi menejemen
keuangan adalah pertumbuhan modal sendiri. Keputusan-keputusan yang dilakukan
oleh menejemen keuangan di perusahaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan
nilai perusahaan.
Pertumbuhan modal sendiri perusahaan
adalah hasil persentase dari peningkatan modal sendiri dibandingkan dengan
jumlah modal sendiri sebelumnya (Maryati, 2001). Perusahaan disebut memiliki
laju pertumbuhan tinggi jika mempunyai modal yang cukup untuk membiayai
pertumbuhannya tersebut. Makin cepat tingkat atau laju pertumbuhan perusahaan,
maka makin besar kebutuhan untuk membelanjai pertumbuhan perusahaan tersebut.
Makin besar kebutuhan dana untuk membelanjai kebutuhannya maka perusahaan
tersebut makin cenderung untuk menahan sebagian besar dari keuntungan yang
diperoleh.
Melihat begitu pentingnya
pertumbuhan modal sendiri pada suatu perusahaan maka kali ini penulis akan
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri. Menurut
Hopkin (1973) dalam Hidayat (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
modal sendiri adalah return of asset (ROA), debt to equity ratio (DER),
plowback ratio (retention rate), tingkat bunga pinjaman (i) dan tingkat pajak
(t). maka dari itu penulis akan menganalisis pengaruh dari faktor-faktor
seperti return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), plowback ratio
(retention rate), dividend payout ratio (DPR), dan inventory turnover (ITO) terhadap
pertumbuhan modal sendiri.
Dasar Teori
- Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang
berasal dari pemilik perusahaan yang tertanam di dalam perusahaan untuk jangka
waktu yang tidak tentu lamanya. Modal sendiri selain berasal dari luar
perusahaan dapat juga berasal dari dalam perusahaan sendiri, yaitu modal yang
dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan. Modal sendiri yang
berasal dari sumber ekstern adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.
Modal sendiri yang berasal dari
intern terdiri dari modal saham, cadangan dana, dan laba ditahan. Saham adalah
tanda bukti kepemilikan suatu perusahaan. Cadangan dana adalah dana yang
dibentuk dari keuntungan yang diperoleh perusahaan selama beberapa waktu yang
lampau dari tahun yang berjalan. Untuk keperluan perkembangan atau perluasan
perusahaan diperlukan adanya cadangan. Cadangan hanya dapat dibentuk dari laba
yang diperoleh. Apabila semua keuntungan dibayarkan sebagai deviden, maka
perusahaan tidak dapat membentuk cadangan. Keuntungan yang diperoleh suatu
perusahaan dapat sebagian dibayarkan sebagai deviden, dan sebagian lagi ditahan
oleh perusahaan, inilah yang disebut dengan laba ditahan. Keuntungan yang
ditahan inilah yang akan menjadi sumber modal dari perusahaan. Adanya
keuntungan akan memperbesar laba ditahan atau retained earnings yang berarti
akan memperbesar modal sendiri. Sebaliknya, adanya kerugian yang diderita akan
memperkecil retained earnings yang berarti akan memperkecil modal sendiri.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri
1.
Return on Assets
Return on assets adalah perbandingan antara laba
sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva.
ROA =
EBIT
TotalAktiva
2. Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio adalah perbandingan antara total
utang (utang jangkapendek dan utang jangka panjang) dengan total modal sendiri
DER = Total Utang
Total modal sendiri
3. Plowback Ratio
Plowback ratio adalah perbandingan antara perubahan laba ditahan (retained
earning) dengan laba setelah bunga dan pajak (EAT).
Plowback ratio = Perubahan retained earning
EAT
4. Iventory Turnover
Inventory Turnover adalah perbendingan antara harga
pokok produksi dengan persediaan rata-rata.
ITO = Harga pokok produksi
Persediaan
rata-rata
5. Dividend Payout Ratio
Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividend
per share dengan earning per share pada akhir tahun.
DPR = Dividend per share
Earning per share.
ANALISIS :
Penulis
mengambil 3 sample perusahaan yaitu PT Unilever Tbk Annual Report 2010, PT
Telkom Annual Report 2010, dan PT Krakatau Steel Tbk 2010. Analisis dilakukan
pada tiap-tiap perusahaan dan menjelaskan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi laju pertumbuhan modal sendiri. Laporan keuangan dari
masing-masing perusahaan dapat dilihat di www. idx.co.id.
Ekuitas perusahaan :
PT. Unilever
|
PT. Telkom
|
PT. Krakatau
Steel
|
|||
2009
|
2010
|
2009
|
2010
|
2009
|
2010
|
(juta rupiah)
|
(juta dolar)
|
(juta rupiah)
|
|||
3,702,819
|
4,045,419
|
38,652
|
44,419
|
5,805,838
|
9,293,915
|
Perubahan
|
342,600
|
Perubahan
|
5,767
|
Perubahan
|
3,488,077
|
Perhitungan berdasar data (laporan lengkap dapat
dilihat di www.idx.co.id) :
|
PT. Unilever
|
PT. Telkom
|
PT. Krakatau
Steel
|
|||
|
2009
|
2010
|
2009
|
2010
|
2009
|
2010
|
ROA
|
0.41
|
0.39
|
0.18
|
0.18
|
0.04
|
0.06
|
DER
|
1.02
|
1.2
|
0.58
|
0.57
|
1.19
|
0.87
|
PR
|
0.11
|
0.10
|
0.42
|
0.5
|
4.27
|
1.98
|
ITO
|
6.87
|
6.03
|
-
|
-
|
3.22
|
1.92
|
DPR
|
0.80
|
0.90
|
0.56
|
0.49
|
-
|
-
|
1.
Pengaruh Return on Asset Terhadap
Pertumbuhan Modal Sendiri
ROA (Return on
Asset) atau perputaran aktiva mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan modal sendiri. ROA menggambarkan seberapa efisiennya aktiva
digunakan untuk menghasilkan penjualan. Semakin tinggi kemampuan perusahaan
menghasilkan penjualan maka semakin tinggi laba dari aktiva yang digunakan maka
kemungkinan untuk meningkatkan retained earning (laba ditahan) juga semakin
besar sehingga dapat mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan modal sendiri.
2. Pengaruh
Debt to Equity Ratio Terhadap Pertumbuhan Modal Sendiri
DER (Debt to Equity Ratio) adalah
perbandingan antara total utang (utang jangka pendek dan utang jangka panjang) dengan
total modal sendiri. DER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan modal sendiri. DER menggukur persentase total modal sendiri yang
diberikan oleh kreditor. Perolehan dana dari utang untuk meningkatkan kegiatan
operasionalnya akan mendatangkan laba dan meningkatkan pertumbuhan modal
sendiri apabila didukung dengan menejemen yang baik. Jadi, jika DER semakin
besar dan menejemennya baik maka laba yang akan dihasilkan akan meningkat dan
hal tersebut akan membuat modal sendiri juga akan meningkat.
3. Pengaruh
Plowback Ratio Terhadap Pertumbuhan Modal Sendiri
Plowback ratio adalah
perbandingan antara perubahan laba ditahan (retained earning) dengan
laba setelah bunga dan pajak (EAT). Semakin tinggi plowback ratio maka semakin tinggi pula retained earning (laba ditahan) yang selanjutnya akan dapat
mendorong meningkatnya pertumbuhan modal sendiri.
4. Pengaruh
Inventory Turnover Terhadap Pertumbuhan Modal Sendiri
Inventory
Turnover tidak terlalu signifikan
dalam mempengaruhi laju pertumbuhan modal sendiri, hal ini disebabkan karena
perputaran persediaan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Artinya bahwa perputaran persediaan tidak boleh terlalu lama atau terlalu
kecil. Adanya investasi yang terlalu kecil dalam inventory akan mempunyai efek
yang menekan keuntungan juga, karena kekurangan material, perusahaan tidak
dapat bekerja dengan luas produksi yang optimal. Oleh karena perusahaan tidak
bekerja dengan full-capacity, berarti bahwa capital asset dan direct
labor tidak dapat didayagunakan dengan sepenuhnya, sehingga akan
mempertinggi biaya rata-rata yang pada akhirnya akan menekan keuntungan yang
diperoleh. Sehingga besar kecilnya nilai Inventory Turnover tidak
konsisten berpengaruh pada pertumbuhan modal sendiri.
5.
Pengaruh Devidend Payout Ratio Terhadap Pertumbuhan Modal Sendiri
Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividend per share dengan earning
per share pada akhir tahun. DPR tidak terlalu signifikan mempengaruhi
pertumbuhan modal sendiri bisa disebabkan pihak menejemen kurang besikap tegas
dalam menentukan kebijakan devidennya. Dividen yang dibayar penuh menimbulkan
kekhawatiran perusahaan kekurangan modal untuk melakukan ekspansi, sementara
dividen yang dibayar rendah menimbulkan kekhawatiran investor menjadi kurang
percaya akibat kurang diperhatikannya tingkat kemakmuran investor. Perusahaan
yang membagikan deviden 100% atau artinya membagikan dividen melebihi nilai
laba bersih yang diperoleh justru akan mengurangi nilai modal sendiri. Hal
inilah yang menyebabkan DPR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
tingkat pertumbuhan modal sendiri.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar