Nama : Sartika
Kelas : SMAK-04
- Assets dan Liabilities pada Bank
Mekanisme bank. Secara
sederhana bank merupakan perantara antara
sisi masyarakat yang memiliki kelebihan dana dengan sisi masyarakat yang
membutuhkan dana. Kita perlu memahami table berikut :
Assets
|
Liabilities
|
Jika
bertambah maka berada di sisi debet
|
Jika
bertambah maka berada di sisi kredit
|
Jika
berkurang maka berada di sisi kredit
|
Jika
berkurang maka berada di sisi debet
|
Table tersebut merupakan hal
dasar yang harus kita pahami sebelum pembahasan selanjutnya. kita dapat
asumsikan, jika tabungan bertambah maka akan berada di sisi kredit. Kita dapat
menyimpulkan seperti itu karena tabungan merupakan kategori Liabilities sehingga
Jika bertambah maka berada di sisi kredit.
Untuk lebih memahami table
tersebut sebaiknya kita memahami berbagai contoh kasus berikut ini :
1. Atun sebagai seorang nasabah menabungkan
uangnya ke Bank sebesar 10 juta. Dari hal itu, dapat diasumsikan bahwa :
a. Tabungan bertambah, pada liabilities jika tabungan bertambah maka
berada di sisi kredit.
b.
Kas menjadi
bertambah, pada Assets jika bertambah
maka berada di sisi debet
2. Atun
sebagai nasabah ingin melakukan pemindah bukuan (pinbuk) dari deposito
dipindahkan ke tabungannya. Dari
hal itu, dapat diasumsikan bahwa :
a. Deposito berkurang, pada liabilities jika deposito berkurang maka berada di sisi debet.
b. Tabungan bertambah, pada liabilities jika tabungan bertambah maka
maka
berada di sisi kredit.
3. Jika Atun memutuskan untuk menambah tabungan
beserta menggunakan card credit.
a. Penggunaan credit card menambah assets, jika assets bertambah maka berada di sisi debet.
b. Tabungan bertambah, pada liabilities jika tabungan bertambah maka
berada di sisi kredit.
Pada pembahasan selanjutnya akan
dikenal istilah rekening Koran (R/K) dan kliring. Kliring merupakan hubungan antara bank yang berbeda pada
wilayah yang sama. Kliring merupakan lalu lintas yang dapat terbentuk karena
bank umum diwajibkan oleh BI menyimpan dananya sebesar 8 % dari jumlah
keseluruhan simpanan masyarakat yang di sebut cadangan wajib minimum.
Untuk lebih memahami istilah-istilah di atas
maka akan diberikan contoh kasus kembali.
1.
Seorang nasabah Bank BNI Jakarta bernama Joko
memiliki rekan bisnis bernama Atun yang merupakan nasabah dari Bank Mandiri
Jakarta. Joko memberikan cek kepada Atun sebesar 50 juta untuk kegiatan bisnis.dan
Atun ingin mencairkan cek tersebut pada Bank Mandiri Jakarta, Hal ini merupakan
kliring dan bank BI sebagar perantaranya. sehingga :
a. R/K Bank BNI Jakarta berkurang : pada sisi debet
b. R/K Bank Mandiri Jakarta
bertambah : pada sisi kredit
2.
Ketika Atun yang merupakan nasabah dari Bank
Mandiri Jakarta ingin mengirim uang sebesar 100 juta dari tabungannya ke giro
milik Joko sebagai nasabah Bank BNI Jakarta.
a.
Maka
tabungan Atun berkurang 100 juta maka pada sisi debet dan R/K Bank Mandiri
Jakarta pada BI berkurang 100 juta pada sisi kredit.
b.
Ilustrasi alur kasus di atas yaitu, Bank Mandiri
memberikan nota kredit keluar kepada BI, dari BI maka Bank BNI Jakarta mendapat
nota kredit masuk. Maka alurnya yaitu ketika Bank Mandiri memberikan nota
kredit keluar maka BI akan langsung merubahnya yaitu dana Bank Mandiri
berkurang maka pada sisi debet dan dana Bank BNI bertambah maka pada sisi
kredit.
3.
Kasus ini berhubungan dengan nomor 1 yaitu ketika Joko memberikan cek kepada Atun
sebesar 50 juta ternyata giro yang dimiliki Joko tidak mencukupi. Maka bank BNI
memberikan balasan surat kepada BI
mengenai tidak mencukupinya giro yang dimiliki Joko sehingga BI memutuskan
tolakan kliring dan Joko dimasukan pada daftar blacklist. Maka transaksi di batalkan, sehingga :
> Maka tabungan Atun tidak jadi berkurang 100 juta maka pada sisi kredit dan
R/K > Bank Mandiri Jakarta pada BI tidak jadi berkurang 100 juta pada sisi debet.
- Apakah Cadangan Wajib Minimum ?
Bank BI telah mengatur bank umum agar memiliki cadangan minimum 8% dari depositonya, maka dengan hal itu lalu lintas keuangan antara bank atau di sebut kliring bisa dilakukan. Aturan pada cadangan minimum di sebut LRR (Legal Reserve Requirement), cadangan wajib minimum tersebut dapat dijadikan tolak ukur untuk menentukan likuiditas suatu bank. ketika suatu bank tidak dapat memenuhi cadangan wajib minimum yang ditetapkan BI maka dapat meminjam dana pada bank umum lain yang cadangan minimumnya lebih mencukupi, namun jika bank tersebut keadaannya semakin buruk karena terus menerus tidak dapat memenuhi cadangan wajib minimum maka perusahaan tersebut masuk daftar untuk di likuidasi. - Nota pada lalu lintas kliring > Nota debet masuk maka saldo di BI berkurang> Nota kredit keluar maka saldo di BI berkurang> Nota kredit masuk maka saldo di BI bertambahkekalahan kliring tidak memengaruhi sama sekali tingkat likuiditas suatu bank selama giro wajb minimumnya terpenuhi.
- Menang Kliring Vs Kalah Kliring
Konsep awalnya kliring yaitu jika menang kliring maka dana di BI bertambah dan jika kalah kliring maka dana di BI berkurang. Kita akan memahaminya melalui kasus-kasus berikut:Misalnya Bank BNI dan Mandiri merupakan 2 anggota kliring dan keduanya memiliki deposito sebanyak 100 juta sehingga cadangan minimumnya sebesar 8 juta.
Dari tabel tersebut bank BNI terkenal pinalti karena jumlahnya sebesar 6 juta kurang dari cadangan wajib minimum sedangkan bank Mandiri memiliki kelebihan cadangan wajib minum yang merupakan ER (Excess Reserve). Pada kasus ini bank BNI kalah kliring dari bank Mandiri sehingga bank yang kalah kliring apabila mengalami kekurangan cadangan wajib minimum harus meminjam dari pemenang kliring. Pinjam uang ke bank lain pada lalu lintas kliring di sebut call money dan bunganya itu di hitung pernite (p.n) tergantung pada bunga pasarnya.- LOAN
Aturan pada Loan> LDR (Loan to Deposite Rasio) = L , maksimal 110%D+Capital> KUK (Kredit Usaha kecil) atau KIK (Kredit Investasi Kecil) minimal 2% dari Loan.Aturan ini menyatakan bahwa keterlibatan Loan itu 100 % dari deposito karena tugas utama bank itu menyalurkan dan 10 % dari capital bank. sehingga semakin tinggi deposito yang dikumpulkan bank maka capital/modal yang dimiliki bank harus tinggi pula. Dan KUK/KIK, kredit disalurkan minimal sebesar 2%.- Transfer
Transfer merupakan pemindahan rekening tabungan pada bank yang sama namun berbeda wilayah.Di atas merupakan ilustrasi transfer nasabah BRI Jakarta bernama Atun ingin mengirim rekening tabungan kepada Joko sebagai nasabah BPD Papua di Mapi.
Pada alur di slide sebelumnya menjelaskan bahwa Atun ingin memindahkan rekening dari bank BRI ke Bank Pembangunan Daerah Mapi.> Terjadi transfer dari bank BRI Jakarta ke bank BRI Makasar> Terjadi kliring dari bank BRI Makasar kepada BPD Papua Makasar> Terjadi transfer dari BPD Papua Makasar kepada BPD Papua MapiKasus ini menjelaskan mengenai seorang nasabah bernama Atun merupakan seorang TKW di Arab Saudi dan ingin mengirim uang kepada suaminya di Indonesia. Atun mengirim melalui Bank of Saudi yang ditujukan kepada bank BNI Jakarta, maka syarat utama yaitu kedua bank harus terdapat hubungan atau Correspondent bank .Alur pada slide sebelumnya menjelaskan bahwa ada dua cara jika Atun ingin mengirim uang kepada Joko :> Cara ini memang sudah jarang digunakan karena kurang fleksible, yaitu akan memberikan draft (surat resmi dari Bank of Saudi) kepada Atun untuk diberikan kepada Joko, dan draft tersebut harus dicairkan segera ke bank BNI di Jakarta.
- Menang Kliring Vs Kalah Kliring
Dosen : Dr. Prihantoro
Keren sob
BalasHapuswww.kiostiket.com
tks sharenya!
BalasHapusBtw aku masih ada yg kurang paham nich di bagian kliring. Disitu ada istilah mengenai R/K. Kira-kira maksudnya R/K itu artinya = giro/ DPK gak ya?
Trims