Kamis, 12 April 2012

Kebutuhan vs Keinginan

Kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas. Manusia di takdirkan dengan sikap tidak pernah puas (non-satiation) . Di dunia ini tidak ada seseorang (segolongan masyarakat) pun yang dapat memenuhi semua kebutuhannya secara mandiri. Hal ini tidak lain disebabkan oleh kenyataan bahwa keinginan dan kebutuhan manusia itu relatif tidak terbatas, sedang alat pemuas kebutuhan di dunia ini terbatas adanya.  Pada dasarnya ilmu ekonomi mempelajari produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa ekonomi dengan maksud untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Ekonomi adalah perbuatan manusia dalam memenuhi kebutuhan dan Keinginan hidupnya. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus didapat dan bila tidak terpenuhi maka menggangu fisik dan psikis manusia . Sedangkan keinginan sesuatu yang ingin di dapat dan bila tidak terpenuhi maka hanya terjadi gangguan psikis saja.
       
Sesuai denga motif ekonomi yaitu hal-hal yang mendorong orang untuk bertindak ekonomi seperti memenuhi kebutuhan. Salah satu sifat ekonomi yaitu mempunyai nilai-guna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Masalah ekonomi timbul disebabkan oleh kebutuhan manusia yang sangat banyak dan tidak terbatas contoh: makanan, rumah, pakaian, pendidikan, kemewahan, dll. Kebutuhan manusia berbeda-beda tergantung pada tingkat  kepentingan-kepentingannya. beberapa kebutuhan sebaiknya diprioritaskan sehingga kebutuhan yang paling penting dipenuhi terlebih dahulu. Manusia juga memiliki Kebutuhan-kebutuhan sosial seperti jalan-jalan, pendidikan, jawatan pemadam kebakaran, dll, dan kebutuhan-kebutuhan strategi seperti pertahanan/keamanan, dll.

Manusia sangat berbeda dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Perbedaan yang paling menyolok ialah bahwa manusia mempunyai begitu banyak keinginan, dan “daftar keinginan” manusia selalu berkembang dari masa ke masa. Pada awal peradapan manusia keinginan tiap orang masih sangat terbatas. Waktu itu orang sudah merasa puas jika bisa makan pagi dan petang, dan dapat terhindar dari bahaya alam seperti terik matahari, hujan dan badai serta gangguan binatang buas.

Dengan semakin majunya peradaban manusia, maka daftar “keinginan manusia ” semakin meningkat dan berkembang pula. Kalau dulu orang sudah merasa senang kalau hasil panen cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga dari tahun ke tahun, tapi lama kelamaan mereka juga membutuhkan pakaiam dan perumahan yang layak huni. Setelah kebutuhan-kebutuhan primer terpenuhi, mereka juga lantas menginginkan segala sesuatu yang dapat menyebabkan hidup ini lebih nikmat untuk dijalani seperti tempat tidur “mentul-mentul”, radio, TV, mobil, komputer, dan sebagainya.

Semakin banyak dan bervariasinya keinginan dan kebutuhan manusia, pada gilirannya menimbulkan berbagai persoalan, terutama persoalan ekonomi, bagaimana mengkombinasikan sumber-sumber daya yang dimiliki agar dapat menghasilkan barang-barang dan jasa secara efisien. Dapat disimpulkan Setiap individu bebas memenuhi kebutuhan dan keinginan terhadap sejumlah besar barang-barang dan jasa-jasa tetapi yang membatasi kebebasannya untuk memilih ialah pendapatannya yang terbatas.

Pada dasarnya ilmu ekonomi mempelajari produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa ekonomi dengan maksud untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia.
          
Salah satu sifat ekonomi yaitu mempunyai nilai-guna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Masalah ekonomi timbul disebabkan oleh kebutuhan manusia yang sangat banyak dan tidak terbatas contoh: makanan, rumah pakaian, pendidikan, kemewahan, dll. Kebutuhan manusia berbeda-beda tingkat  kepentingan-kepentingannya yaitu beberapa kebutuhan adalah lebih penting dari yang lainnya.

Jadi masalah ekonomi ialah menempatkan semua kebutuhan manusia ke dalam beberapa prioritas sehingga yang paling penting dipenuhi lebih dahulu. Dan menggunakan semua sumber-sumber untuk memenuhi sebanyak mungkin dari kebutuhan-kebutuhan tersebut.
      
Kebutuhan-kebutuhan sosial seperti jalan-jalan, pendidikan, jawatan pemadam kebakaran, dll, dan kebutuhan-kebutuhan strategi seperti pertahanan/keamanan, dll, tersedia.

Setiap individu bebas mengadakan pilihan terhadap sejumlah besar barang-barang dan jasa-jasa ; satu-satunya yang membatasi kebebasannya untuk memilih ialah pendapatannya yang terbatas.
       

Sumber :
Khera, Hacharan S. dan Bagindo S. Muchtar. 1986. Ekonomi Mikro, Jilid I. Danau         Singkarak Offset: Jakarta.
Pengahantar ekonomi makro/Deliarnov-Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press),      1995.
Sukwiaty. Sudirman J. dan Slamet S. 2003. Ekonomi I. Yudhitira: Jakarta.
Waluyo, Indarto. dan J. Subroto. 2007. Ekonomi Konseptual X. Mediatama: Surakarta.



        



Tidak ada komentar:

Posting Komentar